Sabtu, 19 Februari 2011

ILMU

Ilmu bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu sistem. Perolehan sistematis ini umumnya berupa metode ilmiah, dan sistem tersebut umumnya adalah alam semesta. Dalam pengertian ini, ilmu sering disebut sebagai sains.
Tetapi, ilmu dapat pula bermakna jauh berbeda dari pengertian sains. Di masyarakat kita, biasa kita dengar istilah “ilmu hitam”, yaitu ilmu yang berkonotasi buruk, misalnya bisa bermakna ilmu yang muncul dari kekuatan gaib yang ditujukan untuk melakukan perbuatan jahat.
Ilmu dapat digolongkan menurut cara berikut ini,
Humaniora
Ilmusosial
 Ilmu pasti (ilmu dalam arti yang lebih ketat)
Ilmu terapan (rekayasa)
Matematika
Ilmu alam
Haruslah dicatat bahwa pemisahan ini berdasarkan konsep filsafat Negara Barat. Teologi, bagian lain dari pengetahuan manusia, tidak dianggap ilmiah sehingga dipisahkan.
Ilmu pasti mempelajari alam, matematika, dan teknologi, sedangkan ilmu sosial mempelajari perilaku manusia dan masyarakat.
Teori “ilmiah” bersifat objektif – dapat dibuktikan secara empiris – dan “prediktif” – menduga hasil empiris yang bisa diperiksa, dan tentu saja mungkin pula bertentangan.
Beberapa penemuan keilmuan bisa sangat counter-intuitive. Teori atom misalnya, menunjukkan bahwa bongkahan granit yang tampak berat, keras, dan padat ternyata merupakan kombinasi subatomik berbagai partikel yang satu pun tidak memiliki sifat-sifat tersebut, yang bergerak sangat cepat dalam suatu ruangan yang hampir kosong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar