Sabtu, 19 Februari 2011

Umpasa " Sititi ma si Gompa"

Sebuah umpasa yang sangat populer di tengah-tengah masyarakat batak:
Si titi sigompa
Golang golang pangarahutna
Sipanganon na boi tupa
Sai godang ma pinasuna.




Hampir seluruh masyarakat Batak sudah mengetahui umpasa ini. dari naposo bulung sampai kepada natua tua..., dari bapak bapak sampai ibu-ibu sudah sering mendengarkan bahkan mengucapkannya.

Sesudah makanan terhidang,lalu berdoa... dan sesudah amin, maka tuan dan nyonya rumah mempersilahkanmakan, dengan mengucapkan khas ini: sititi si hompa...dst...

Tapi tahukah anda, bahwa  ada beberapa pendapat tentang umpasa ini????


  1. Seseorang bapak Pendeta(dahulu bertugas di HKBP Kernolong), mengatakan: sala do umpasa na sinurat munai, ndang " sititi si hompa...< alai, sitiptip sigompa do"(tiptip artinya rata, dalam hal gigi yang rata). Pendapat penulis: Kurang jelas hubungan gigi yang rata denagn soal makanan.
  2. Lagi seorang bapak Pendeta(mantan paraeses Jakarta) berpendapat: Ndang sititi si hompa..., alai sitintin sihompa do!(tintin atau cincin yang doubel bertingkat). Pendapat inipun kurang dapat kita terima, karena tidak ada hubungan cincin dengan makanan.
  3. Seorang raja parhata Adat mengutarakan pendapatnya: Bukan sititi sigoma...., tetapi si-titi sihompa do! ( titi dalam pengertian titi=jembatan=hita-hite). pendapat inipun kurang signifikan,kurang tepat!
  4. Seorang pensiunan Pendeta yang telah berumur lebih 75 tahun mengatakan:'umpasa itu benar,sititi adalah sebangsa sayuran daunnya kecil kecil dapat dijumpai di hutan belantara. Sititi hampir sama dgn Sihompa. Dewasa ini tumbuhan tersebut sudah langka,karena tidak pernah dipelihara.
  5. Belum ada seorangpun yang mengaku mengenal SITITI, kecuali Bapak Pendeta ini(no.4)
Seorang Tua memberikan pendapatnya sbb: Bukan sititi sigompa.....,bukan sitiptip....,bukan pula sitintin...., tetapi... Sitiktik sigompa....,seterusnya. Tik....tik...tik... adalah suara atau bunyi,dan dari bunyi itulah(tiktiktik)menjadi nama benda tersebut. Seorang nenek yang hendak makan sirih,karena giginya tidak ada lagi,maka untuk memakan sirih dia harus melumatnya(manutu) didalam tangan yang terbuat/tembaga lengkat dengan alat panutu/alunya. Setiap sinenek hendak makan sirih selalu menggunakan alat itu..,dengan suara khas...,tik tik tik. Akhirnya dinamailah alat itu"sitiktik sigompa"demikian penjelasannya.

Jadi,si tiktik sigompa,golang-golang pangarahutna. songoni pe sipanganon na boi tupa,godangma pinasuna.

Pendapat kita:- ada kaitan sampiran(makan sirih) dengan isi.
                     - bendanya terbuat dari logam tembaga(golang-golang)
                     - ada kegiatan yang menimbulkan suara tik tik.

Dari pendapat pendapat tadi ada yang berkesimpulan Bahwa" Dangsai parulak-ulakhonon mandok hata naso binoto/tinanda;nabinoto ma nihatahon"= Tidak terus menerus mengulangi kata yg tidak dimengerti dan tidak mengenalnya. lalu ditawarkan sebuah umpasa pengganti(alternatif sbb:
                  Bulung Botik na nilompa
                  Natinapu sian punsuna
                  Sipanganon na saotik na boi tupa
                  Asi roha ni Tuahn godangma napinasuna.
Umpasa ini bagus juga dan memenuhi persyaratan dan memiliki kaitan sampiran dan isi.
Namun tetap mengahrapkan bagi generasi muda dan angka natua tua tetap melakukan peneitian dan pencarian tetang kepastian etimologi dari umpasa ini. Trimakasih.

3 komentar:

  1. istlah:
    sitiktik = bunyi/alat penumbuk sirih
    marsigompa = berukir
    golangolang = logam kuningan
    tupa = tersedia

    BalasHapus
  2. Selama umpasa/umpama tidak bertentangan dengan kekristenan, tidak masalah tetap digunakan. Justru sarana medsos ini sangat baik untuk menelusuri pengertian dan pemahaman umpasa/umpama orang tua2 dulu sebagai kekayaan budaya. Pasti akan muncul orang yg mengerti betul, sehingga menjadi pembelajaran kepada yg belum tau.

    BalasHapus
  3. Yang Benar : Tintin Ma tinompa.Golang Golang Pangarahutna. Molo Sititi dang bahasa batak i.

    BalasHapus